Mari Berkontribusi Untuk Persyarikatan
“Janganlah kita berpangku tangan, hadapai segala tantangan”
Salah satu lirik lagu Muktamar yang sangat menggugah sekali,
sepertinya Pak Din Syamsuddin mengerti bagaimana membangkitkan gairah Generasi
Muda Muhammadiyah, “Saatnya yang Muda bergerak dan Move Move” mungkin saja bisa
dikatakan terlambat. Seharusnya tidak saatnya tapi sudah bergerak dari dulu!
Namun tenang tidak ada yang namanya terlambat.
Sempet terpikirkan diruang imajinasi saya, indahnya para
generasi muda jaman KH. Ahmad Dahlan saat bergerak bersama enumbuhkan
Muhammadiyah. It’s Awesome dan serasa berjihad, bukan, bukan serasa, tapi
memang berjihad bagaimana bergerak, berkembang, dan bangkit ditengah-tengah
penjajahan.
“jutaan insan bersatu, ribuan amal berpadu, dalam lingkar
syahadat, bahwa Islam penuh rahmat”, lirik muktamar 1 abad Yogyakarta yang tidak
kalah menggeloranya, membuktikan bahwa Muhammadiyah itu besar, berkembang,
berinovasi, dan maju. Apa yang kurang dari Muhammadiyah?
Seperti yang sudah kita ketahui tentang sejarah
Muhammadiyah, Muhammadiyah lahir dari sekumpulan pemuda kauman Yogyakarta, KH.
Ahmad Dahlan saat itu juga masih berumur muda, dengan semangat tinggi, ikhlas,
berkembang, dan berkemajuan dengan hebatnya mereka mampu menggerakan dan
mendirikan Muhammadiyah ditengah kemelut penjajahan belanda saat itu.
Sudah lebih dari 1 Abad sejak berdirinya Muhammadiyah,
semakin melebar sayap Muhammadiyah, berbagai amal usaha tersebar dimana-mana,
Rumah sakit, Sekolah, Universitas, dan masih banyak lagi, perwakilan-perwakilan
Muhammadiyah mulai terbang keberbagai penjuru dunia, sebuah semangat bergelora
senantiasa berara-arak bagai awan columonimbus memberikan manfaatnya, membawa
bendera Islam mendakwahkannya dan meluaskannya.
Apakah kebanggaan Muhammadiyah terletak pada kekayaan dan
keragaman Amal usahanya ? jawabannya TIIDAK! Amal usaha hanyalah sebuah sarana,
tujuan KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah bukan untuk berbangga dan
memperbanyak Amal Usahanya, melainkan berdakwah, fastabihul Khoirot,
mengembalikan kemurnian ajaran islam sesuai Qur’an dan Sunah. Membangkitkan
semangat muda, menghancurkan puzzle-puzzle kebodohan yang telah rangkai para
penjajah.
Mbah Dahlan merekrut anak-anak Muda kauman, digerakkan,
dimotivasi, ngaji bareng, membaca Qur’an tidak hanya sekedar mengaji dan
menghafal namun juga menjalankan apa yang Allah perintahkan didalam Al Qur’an.
Mbah Dahlan tidak bergerak sendirian, butuh kawan dan dukungan dan Mbah dahlan
mendapatkan orang-orang terpilih dari para pemuda kauman. Sumbangan pemikiran
anak muda sangat dibutuhkan dalam pergerakan ini. Dan sekumpulan anak-anak muda
cerdas kauman ini dengan semangat fastabihul Khoirot bergerak maju untuk
bangkit dari keterpurukan disaat masa-masa penjajahan belanda.
Apakah kita orang terpilih ?
Hanya orang-orang terpilihlah, yang dalam hatinya tergerak
untuk ber fastabihul Khoirot, adakah generasi muda saat ini seperti itu? Ada!
Banyak? Banyak sekali! Jangan kemudian kita berpikir bahwa kita memiliki
sedikit generasi muda yang mau bergerak! Mereka ada, namun masih dalam
“kamarnya” kita perlu mengetuknya dan mengajaknya bergerak!
Tantangan dakwah jaman dahulu dan sekarang berbedakah?
Sama! Tantangan dakwah sama menantanganya, dimana mereka
berhadapan dengan penjajah sungguhan, sedangkan saat ini kita menghadapi
penjajah kasap mata. Namun kemudahannya masih banyak kita rasakan dijaman sekarang,
fasilitas ada, wadah ada, terus apa yang kita butuhkan wahai pemuda?
Ikhlas untuk Islam dan Iman
Perkataan paling trending di Muhammadiyah adalah
“Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari kehidupan di Muhammadiyah”, salah
satu nasihat super golden dari Mbah dahlan, hanya membaca dan mendengar
langsung memang efeknya berbeda, hanya membayangkan saja, saya duduk bersila
didepan Mbah Dahlan dan mendengar nasehat tersebut langsung, hati saya pasti
sangat membuncah-bunccah. Sangat ingin sekali saya sesekali mungkin meminjam
alatnya Doraemon masuk ke Jamannya Mbah Dahlan, bersilaturahmi ke Rumahnya,
bertemu dengan wajah-wajah semangat anak muda disitu, bersalaman dengan Mbah
Dahlan, minum teh bersama dan menikmati ubi hangat dan menanyakan, “Mbah gimana
supaya hati saya Ikhlas, dalam berdakwah, menggerakan persyarikatan, saya ingin
seperti murid-murid njenengan mbah, pliss kasih saya tips mbah”, dan saya pun
menduga mbah Dahlan menjawab “Niatkan semuanya karena Allah, murid-murid saya
ini adalah murid-murid pilihan Allah, mereka sudah dipilih Allah, karena dalam
hati mereka, mereka ingin maju, bergerak, dan berlomba-lomba dalam kebaikan,
kenapa kamu meminta tips kepada saya? Bukankah dalam Al Qur’an dan Assunnah
sudah banyak nasihat yang lebih kmplek, Rasulullah sudah mengajarkan, tinggal
kamunya mau memahami, meresapi, dan menjalankan atau tidak” ..... it hanyalah
karangan imajinatif dipikiran saya, namun dalam berbagai kegiatan di
Persyarikatan memang keikhlasan yang sangat amat dibutuhkan, bagaimana dulu
murid-murid Mbah Dahlan dengan semangatnya mau bergerak kesana kemari, sungguh
sangat Iri sekali saya dengan mereka, bagaimana mereka mau menjalankan Perintah
Allah dan Rasulullah dengan penuh gelora semngatnya!
Bangkitlah wahai pemuda berkemajuan!
Persyarikatan Muhammadiyah sangat butuh sekali sumbangan
pemikiran anak-anak muda Muhammadiyah yang “terpilih”, seperti halnya dahulu saat
pertama kali berdirinya Persyarikatan ini, sumbangsih pemikiran generasi muda
sangat dibutuhkan, dan itu kenapa Mbah Dahlan mengumpulkan pemuda-pemuda
Kuaman.
Hai anak muda ayo bergerak bersama! Entah itu bakatmu apa,
profesimu apa, keahlianmu apa, mari kita kembali ke Muhammadiyah untuk
memajukannya, memajukan Islam melalui Muhammadiyah. Kita butuh bersatu bersama
bukan dalam artian berkumpul disatu tempat, tapi mari kita berkontribusi untuk
Persyarikatan semampu kita, sekuat kita, bergerak dimanapun kita berada, tenaga
kita, ide – ide kita sangat dibutuhkan di Muhammadiyah.
Pengkaderan sangat dibutuhkan!
Mengumpulkan generasi baru adalah hal yang perlu
diperhatikan, begitu banyak generasi muda yang tidak terorganisir dengan baik
akhirnya terjerumus, ada yang diajak menolak, lebih memilih bergaul dengan
teman-teman liar penuh hura dan kesenangan, ada juga yang ingin bergabung namun
masih loyo dan disitu peran kita membangunkannya, ada yang semangat sekali
bergerak namun memiliki kekurangan bakat, kita membantu membuat dia percaya
diri, percaya bahwa setiap orang memiliki bakat hanya belum mampu di tunjukkan
dan sisitu kita membantu mengembangkan bakatnya.
Sangat-sangat penting sekali merekrut banyak anak muda untuk
persyarikatan, pemikiran-pemikiran mereka lebih fresh, inovatif, dan kreatif
namun harus tetap didampingin karena sudah pasti sisi labil masi bersemayam di
jiwa-jiwa anak muda.
Apa yang harus dilakukan generasi muda Muhammadiyah?
Berkontribusi dengan ikhlas! Sesuai keahlian dan kemampuan, apa bakat
kreatifmu? Kembangkan untuk kemaslahat Muhammadiyah dan Kemajuan Islam
tentunya!
Anak muda bergerak lebih ke hal-hal kreatif dan prestasi,
untuk kamu yang ahli dalam beladiri Tapak uci, bertandinglah di berbagai
kejuaraan sampai ke jenjang Internasional dengan membawa bendera Muhammadiyah,
dan masih banyak lagi sumbangan yang bisa diberikan oleh pemuda Muhammadiyah
untuk Persyarikatan.
Saling melengkapi
Dimanapun kita berada kita harus merasakan bahwa kita adalah
satu wadah, satu keluarga, seperti dalam Islam, Muslim ke Muslim lainnya
bagaikan satu tubuh. Kita adalah sebuah bangunan kokoh yang lengkap, tanpa
tiang kita tidak akan berdiri, kita harus seperti sapu lidi ataupun sekumpulan
bambu dimana dengan bersatu tidak mudah dipatahkan, kita seperti kapal yang
berlayar, ada nahkoda dan lainnya bertugas sesuai keahlian masing-masing namun
memiliki tujuan yang sama, mari bangkitkan persyarikatan.
Peran Persyarikatan untuk generasi muda
Tentunya kesuksesan generasi muda tidak lepas bagaimana
peran generasi diatasnya, alangkah baiknya Pimpinan Pusat mulai memikirkan
bagaimana generasi-generasi muda tidak jauh dari persyarikatan yang akhirnya
nanti mereka malah keluar dan jauh dari Muhammadiyah, persyarikatan harus mulai
memikirkan bagaimana memberikan lapangan pekerjaan untuk generas-generasi
mudanya agar mereka tidak jauh-jauh dari Organisasi, memberikan
pendidikan-pendidikan khusus bagi para generasi muda Muhammadiyah, walau tidak
menjadi keharusan bagi warga Muhammadiyah bekerja atau menuntut ilmu di
Muhammadiyah, masih teringat pesan Mbah Dahlan “jadilah Dokter, Profesor, dan
lain-lain” kemudian kembalilah ke Muhammadiyah, pasinya banyak
generasi-generasi Muhammadiyah yang cerdas namun kemudian bingung disaat dia
ingin menyalurkan kecerdasannya untuk persyarikatan, karena tidak adanya
lapangan yang mendukung, sehingga dia bergabung dengan tempat kerja non AUM,
memajukan perusahaan orang lain, bukan AUM. Dan kini Muhammadiyah sudah mulai
melangkah terus maju, memiliki stasiun Televisi sendiri walau masih kecil,
memiliki bermacam-macam Intansi, namun sayang tidak sedikit Amal Usaha
Muhammadiyah di isi orang-orang non Muhammadiyah yang sama sekali tidak
memiliki jiwa berdakwah, jiwa ingin berjuang di Muhammadiyah, mereka hanya “nunut”
istilah jawanya. Bahkan tidak sedikit mereka justru berbuat “nakal” sehingga
mencemarkan nama Muhammadiyah itu sendiri. Dan tidak sedikit pula warga
Muhammadiyah memilih bekerja di Non Amal usaha Muhamadiyah, karena tidak adanya
tempat untuk mereka, sehingga justru memajukan Intansi non Amal usaha
Muhammadiyah. Namun mereka tetap gigih memperjuangkan Muhammadiyah.
Pentingnya berwirausaha
Mari sejenak kita masuk ke pintu ajaib, menuju Kauman
Yogyakarta jaman Mbah Dahlan, apa perkerjaan mbah Dahlan ?
Berdagang, seperti Rasulullah SAW, sukses dalam berdagang. Begitu
juga Mbah dahlan, dalam menjalankan Organisasinya Mbah kita ini memakai uang
sendiri bahkan tabungan keluarga, dmi lancarnya dakwah perjuangan Muhammadiyah.
Mbah Dahlan mengajari kita dengan berdagang atau berwirausaha kita akan lebih
lancar dalam menggerakkan persyarikatan, karena kita mengatur sendiri waktu
yang kita miliki, tidak terikat dengan Pak Bos.
Generasi muda Muhammadiyah perlu ditanamkan wawasan
kewirausahaan agar mampu memikirkan ide mendirikan sebuah usaa selain untuk
kemaslahatan diri sendiri, orang lain, juga untuk Persyarikatan. Kita tidak
perlu tergantung dengan lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah, kita
harus belajar mandiri. Bukankah Muhammadiyah sendiri juga mandiri ? memiliki
banyak Sekolah Dasar, Madrasah, Sekolah menengah Kejuruan maupun menengah atas,
Universitas yang tidak kalah majunya dengan universitas lain, Muhammadiyah
memiliki itu semua dari Persyarikatan sendiri, dari warga-warga Muhammadiyah
yang berjuang mendirikannya, bantuan dari para warganya sendiri, tidak meminta
bantuan ke Pemerintah pusat. Muhammadiyah telah menunjukkan bahwa kita mampu
melakukannya! Dan faktanya Organisasi Islam di dunia yang memiliki banyak
Instansi dan Amal Usaha adalah Muhammadiyah.
Menciptakan generasi cerdas untuk Muhammadiyah
Mari sekali lagi kita ke Kauman Yogyakarta setting jaman
Mbah Dahlan, Mbah Dahlan tidak melarang murid-muridnya belajar ke orang-orang
asing bahkan kafir, kita menyerap ilmu yang bermanfaat dan mempraktekannya di
persyarikatan sehingga bisa maju seperti orang asing.
Tidak ada salahnya generasi muda sekolah tinggi hingga ke
Eropa, Rusia, bahkan Amerika, menuntut ilmu ke orang-orang jenius dunia
mncontohnya kemudian membawanya ke Muhammadiyah utnuk memajukannya. Jadi dikemudian
hari jika Muhammadiyah sudah memiliki orang-orang jenisu tersendiri kita tidak
perlu jauh-jauh sekolah ke luar negeri, karena di Muhammadiyah sendiri punya. Kita
tidak perlu membayar mahal intansi orang lain, kita membayar ke persyarikatan
sendiri untuk menumbuh kembangkan Amal usaha Muhammadiyah itu sendiri.
Sangat penting sekali Muhammadiyah memiliki berbagai profesi
jenius didalamnya, sehingga tidak perlu bergantung ke pihak-pihak asing ketika
persyarikatan sendiri mampu membuatnya, generasi muda Muhammadiyah harus mulai
bagaimana membuat handphone sendiri, mobil sendiri, pesawat sendiri, televisi sendiri, film sendiri dan
lain-lainnya. Mustahilkah? Tidak, contoh sudah ada, bagaimana dari dusun kecil
Kauman Yogyakarta Muhammadiyah bisa berkembang pesat dengan besarnya, itu
menunjukkan bahwa kita mampu! Mampu melakukannya. Dan yang harus selalu diingat
tujuan utama Muhammadiyah bukanlah mengejar dunia saja, akhirnya yang
diutamakan, kebanggaan yang dimiliki Muhammadiyah bukan dilihat dari banyaknya
berbagai Amal usaha Muhammadiyah yang tersebar diseluruh penjuru nusantara,
tapi kebanggaan Muhammadiyah itu terletak sampai dimana perjuangan dakwah
Muhammadiyah yang bertujuan mengembalikan umat ke Islam yang sebenarnya,
memurnikan ajaran Islam yang tercampur aduk dengan berbagai aliran yang menyimpang.
Membangun tehnologi kreatif di Muhammadiyah
Sekarang adalah eranya tehnologi berbasis Internet,
Persyarikatan harus mulai memikirkan membangun wadah Tehnologi kreatif yang
didalamnya berisi generasi-generasi Muda Muhammadiyah dari berbagai penjuru
nusantara, tujuannya apa? Saling bertukar ide kemudian membantu
mengembangkannya, industri kreatif ini harus di isi generasi Muda yang memiliki
berbagai macam keahlihan, contohnya Programer, Editor, animator, dan lain
sebagainya. Apakah kita tidak pengen Muhammadiyah punya jejaring sosial sendiri
? mesin pencari sendiri ? film animasi sendiri? Punya aplikasi mesengger
sendiri yang terkhusus untuk warga Muhammadiyah berkomunikasi secara murah, dan
memiliki lainnya. Kita mungkin sudah ketinggalan jauh dengan Mark zuckerberg
dan lain sebagainya, namun tidak ada yang mustahil bagi kita menyalipnya, tidak
dipungkiri inspirasi datangnya juga dari mereka, karena pada dasarnya mereka
yang sudah sukses juga terinspirasi dari para terdahulunya. Apakah kita lupa? Kontributor
ilmu pengetahuan dunia berasal dari para Ilmuwan – ilmuwan Islam? Kenapa kita
tidak terinspirasi, memepalajri, dan mengembangkannya. Justru kereka yang non
muslim mempelajarinya. Karena mandset pikiran kita pada umumnya adalah suka
dengan Instant.
Waktunya berubah dan Move on
Bagi Generasi muda Muhammadiyah sendiri sudah waktunya kita
berpikir lebih tinggi dan luas, walau telah berada dibarisan belakang, tapi
tidak ada yang namanya kata terlambat. Benahi pola pikir dan benahi niat utama
kita, bahwa apa yang akan kita kerjakan semata-mata untuk mencari ridha Allah
SWT, memperjuangkan Islam melalui gerakan persyarikatan Muhammadiyah. Islam
adalah agama Rahmatalil’alamin, merahmati seluruh alam, bersama Muhammadiyah
kita menunjukkan bahwa Islam mengayomi umat manusia, bersama Muhammadiyah kita
tunjukkan bahwa kita tidak kalah dengan yang lain, bermuhammadiyah bukan untuk
berbangga diri namun untuk keteguhan, kekompakan, kerjasama karena tanpa
bersatu sangat sulit sekali dalam memperjuangkan Islam itu sendiri.
Saatnya Persyarikatan Muhammadiyah bergerak lebih luas, 100
langkah lebih maju, lebih didepan,
menunjukkan bahwa Muhammadiyah mampu melakukan apapun, Islam adalah
Maju, Islam tidak hanya seperta merta pandai ngaji dan sebagainya, namun umat
Islam tidak kalah bersaing dalam hal, tehnologi modern dan lainnya.
Muhammadiyah adalah gerakan besar yang membawa bendera Islam, Muhammadiyah
adalah sebuah kereta, pesawat, kapal, pesawat ulaang aling yang didalamnya
berisi bermacam-macam gerakan yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat dan
memilik satu tujuan utama, menegakkan Islam dan memperjuangkannya! Allahu
Akbar!
Muhammadiyah Gerakanku,
Sang Surya tetap Bersinar, Syahadat Dua Melingkar, Warna
yang Hijau Berseri, Membuatku Rela Hati.
Ya Allah Tuhan Rabbiku, Muhammad Junjunganku, Al Islam
Agamaku, Muhammadiyah Gerakanku.
Di Timur fajar Cerah Gemerlapan, Mengusir kabut hitam, menggugah
kaum muslimin, tinggalkan peraduan, lihatlah matahari telah tinggi, di Ufuk
Timur Sana, Seruan ilahi Rabbi Sami’na Wa’atho’na
sumber gambar : google
0 comments:
Post a Comment