Tuesday, 2 June 2015

Saatnya Generasi Muda Muhammadiyah Bergerak Lebih Maju

Posted By: D | Ichwan Media - 21:19

Share

& Comment

 Mari Berkontribusi Untuk Persyarikatan


Janganlah kita berpangku tangan, hadapai segala tantangan
Salah satu lirik lagu Muktamar yang sangat menggugah sekali, sepertinya Pak Din Syamsuddin mengerti bagaimana membangkitkan gairah Generasi Muda Muhammadiyah, “Saatnya yang Muda bergerak dan Move Move” mungkin saja bisa dikatakan terlambat. Seharusnya tidak saatnya tapi sudah bergerak dari dulu! Namun tenang tidak ada yang namanya terlambat.

Sempet terpikirkan diruang imajinasi saya, indahnya para generasi muda jaman KH. Ahmad Dahlan saat bergerak bersama enumbuhkan Muhammadiyah. It’s Awesome dan serasa berjihad, bukan, bukan serasa, tapi memang berjihad bagaimana bergerak, berkembang, dan bangkit ditengah-tengah penjajahan.

jutaan insan bersatu, ribuan amal berpadu, dalam lingkar syahadat, bahwa Islam penuh rahmat”, lirik muktamar 1 abad Yogyakarta yang tidak kalah menggeloranya, membuktikan bahwa Muhammadiyah itu besar, berkembang, berinovasi, dan maju. Apa yang kurang dari Muhammadiyah?

MuhammadiyahSeperti yang sudah kita ketahui tentang sejarah Muhammadiyah, Muhammadiyah lahir dari sekumpulan pemuda kauman Yogyakarta, KH. Ahmad Dahlan saat itu juga masih berumur muda, dengan semangat tinggi, ikhlas, berkembang, dan berkemajuan dengan hebatnya mereka mampu menggerakan dan mendirikan Muhammadiyah ditengah kemelut penjajahan belanda saat itu.

Sudah lebih dari 1 Abad sejak berdirinya Muhammadiyah, semakin melebar sayap Muhammadiyah, berbagai amal usaha tersebar dimana-mana, Rumah sakit, Sekolah, Universitas, dan masih banyak lagi, perwakilan-perwakilan Muhammadiyah mulai terbang keberbagai penjuru dunia, sebuah semangat bergelora senantiasa berara-arak bagai awan columonimbus memberikan manfaatnya, membawa bendera Islam mendakwahkannya dan meluaskannya.

Apakah kebanggaan Muhammadiyah terletak pada kekayaan dan keragaman Amal usahanya ? jawabannya TIIDAK! Amal usaha hanyalah sebuah sarana, tujuan KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah bukan untuk berbangga dan memperbanyak Amal Usahanya, melainkan berdakwah, fastabihul Khoirot, mengembalikan kemurnian ajaran islam sesuai Qur’an dan Sunah. Membangkitkan semangat muda, menghancurkan puzzle-puzzle kebodohan yang telah rangkai para penjajah.

Mbah Dahlan merekrut anak-anak Muda kauman, digerakkan, dimotivasi, ngaji bareng, membaca Qur’an tidak hanya sekedar mengaji dan menghafal namun juga menjalankan apa yang Allah perintahkan didalam Al Qur’an. Mbah Dahlan tidak bergerak sendirian, butuh kawan dan dukungan dan Mbah dahlan mendapatkan orang-orang terpilih dari para pemuda kauman. Sumbangan pemikiran anak muda sangat dibutuhkan dalam pergerakan ini. Dan sekumpulan anak-anak muda cerdas kauman ini dengan semangat fastabihul Khoirot bergerak maju untuk bangkit dari keterpurukan disaat masa-masa penjajahan belanda.

Apakah kita orang terpilih ?

Hanya orang-orang terpilihlah, yang dalam hatinya tergerak untuk ber fastabihul Khoirot, adakah generasi muda saat ini seperti itu? Ada! Banyak? Banyak sekali! Jangan kemudian kita berpikir bahwa kita memiliki sedikit generasi muda yang mau bergerak! Mereka ada, namun masih dalam “kamarnya” kita perlu mengetuknya dan mengajaknya bergerak!
Tantangan dakwah jaman dahulu dan sekarang berbedakah?
Sama! Tantangan dakwah sama menantanganya, dimana mereka berhadapan dengan penjajah sungguhan, sedangkan saat ini kita menghadapi penjajah kasap mata. Namun kemudahannya masih banyak kita rasakan dijaman sekarang, fasilitas ada, wadah ada, terus apa yang kita butuhkan wahai pemuda?

Ikhlas untuk Islam dan Iman

Perkataan paling trending di Muhammadiyah adalah “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari kehidupan di Muhammadiyah”, salah satu nasihat super golden dari Mbah dahlan, hanya membaca dan mendengar langsung memang efeknya berbeda, hanya membayangkan saja, saya duduk bersila didepan Mbah Dahlan dan mendengar nasehat tersebut langsung, hati saya pasti sangat membuncah-bunccah. Sangat ingin sekali saya sesekali mungkin meminjam alatnya Doraemon masuk ke Jamannya Mbah Dahlan, bersilaturahmi ke Rumahnya, bertemu dengan wajah-wajah semangat anak muda disitu, bersalaman dengan Mbah Dahlan, minum teh bersama dan menikmati ubi hangat dan menanyakan, “Mbah gimana supaya hati saya Ikhlas, dalam berdakwah, menggerakan persyarikatan, saya ingin seperti murid-murid njenengan mbah, pliss kasih saya tips mbah”, dan saya pun menduga mbah Dahlan menjawab “Niatkan semuanya karena Allah, murid-murid saya ini adalah murid-murid pilihan Allah, mereka sudah dipilih Allah, karena dalam hati mereka, mereka ingin maju, bergerak, dan berlomba-lomba dalam kebaikan, kenapa kamu meminta tips kepada saya? Bukankah dalam Al Qur’an dan Assunnah sudah banyak nasihat yang lebih kmplek, Rasulullah sudah mengajarkan, tinggal kamunya mau memahami, meresapi, dan menjalankan atau tidak” ..... it hanyalah karangan imajinatif dipikiran saya, namun dalam berbagai kegiatan di Persyarikatan memang keikhlasan yang sangat amat dibutuhkan, bagaimana dulu murid-murid Mbah Dahlan dengan semangatnya mau bergerak kesana kemari, sungguh sangat Iri sekali saya dengan mereka, bagaimana mereka mau menjalankan Perintah Allah dan Rasulullah dengan penuh gelora semngatnya!
Bangkitlah wahai pemuda berkemajuan!

Persyarikatan Muhammadiyah sangat butuh sekali sumbangan pemikiran anak-anak muda Muhammadiyah yang “terpilih”, seperti halnya dahulu saat pertama kali berdirinya Persyarikatan ini, sumbangsih pemikiran generasi muda sangat dibutuhkan, dan itu kenapa Mbah Dahlan mengumpulkan pemuda-pemuda Kuaman.
Hai anak muda ayo bergerak bersama! Entah itu bakatmu apa, profesimu apa, keahlianmu apa, mari kita kembali ke Muhammadiyah untuk memajukannya, memajukan Islam melalui Muhammadiyah. Kita butuh bersatu bersama bukan dalam artian berkumpul disatu tempat, tapi mari kita berkontribusi untuk Persyarikatan semampu kita, sekuat kita, bergerak dimanapun kita berada, tenaga kita, ide – ide kita sangat dibutuhkan di Muhammadiyah.
Pengkaderan sangat dibutuhkan!

Mengumpulkan generasi baru adalah hal yang perlu diperhatikan, begitu banyak generasi muda yang tidak terorganisir dengan baik akhirnya terjerumus, ada yang diajak menolak, lebih memilih bergaul dengan teman-teman liar penuh hura dan kesenangan, ada juga yang ingin bergabung namun masih loyo dan disitu peran kita membangunkannya, ada yang semangat sekali bergerak namun memiliki kekurangan bakat, kita membantu membuat dia percaya diri, percaya bahwa setiap orang memiliki bakat hanya belum mampu di tunjukkan dan sisitu kita membantu mengembangkan bakatnya.

Sangat-sangat penting sekali merekrut banyak anak muda untuk persyarikatan, pemikiran-pemikiran mereka lebih fresh, inovatif, dan kreatif namun harus tetap didampingin karena sudah pasti sisi labil masi bersemayam di jiwa-jiwa anak muda.
Apa yang harus dilakukan generasi muda Muhammadiyah? Berkontribusi dengan ikhlas! Sesuai keahlian dan kemampuan, apa bakat kreatifmu? Kembangkan untuk kemaslahat Muhammadiyah dan Kemajuan Islam tentunya!

Anak muda bergerak lebih ke hal-hal kreatif dan prestasi, untuk kamu yang ahli dalam beladiri Tapak uci, bertandinglah di berbagai kejuaraan sampai ke jenjang Internasional dengan membawa bendera Muhammadiyah, dan masih banyak lagi sumbangan yang bisa diberikan oleh pemuda Muhammadiyah untuk Persyarikatan. 

Saling melengkapi

Dimanapun kita berada kita harus merasakan bahwa kita adalah satu wadah, satu keluarga, seperti dalam Islam, Muslim ke Muslim lainnya bagaikan satu tubuh. Kita adalah sebuah bangunan kokoh yang lengkap, tanpa tiang kita tidak akan berdiri, kita harus seperti sapu lidi ataupun sekumpulan bambu dimana dengan bersatu tidak mudah dipatahkan, kita seperti kapal yang berlayar, ada nahkoda dan lainnya bertugas sesuai keahlian masing-masing namun memiliki tujuan yang sama, mari bangkitkan persyarikatan.

Peran Persyarikatan untuk generasi muda

Tentunya kesuksesan generasi muda tidak lepas bagaimana peran generasi diatasnya, alangkah baiknya Pimpinan Pusat mulai memikirkan bagaimana generasi-generasi muda tidak jauh dari persyarikatan yang akhirnya nanti mereka malah keluar dan jauh dari Muhammadiyah, persyarikatan harus mulai memikirkan bagaimana memberikan lapangan pekerjaan untuk generas-generasi mudanya agar mereka tidak jauh-jauh dari Organisasi, memberikan pendidikan-pendidikan khusus bagi para generasi muda Muhammadiyah, walau tidak menjadi keharusan bagi warga Muhammadiyah bekerja atau menuntut ilmu di Muhammadiyah, masih teringat pesan Mbah Dahlan “jadilah Dokter, Profesor, dan lain-lain” kemudian kembalilah ke Muhammadiyah, pasinya banyak generasi-generasi Muhammadiyah yang cerdas namun kemudian bingung disaat dia ingin menyalurkan kecerdasannya untuk persyarikatan, karena tidak adanya lapangan yang mendukung, sehingga dia bergabung dengan tempat kerja non AUM, memajukan perusahaan orang lain, bukan AUM. Dan kini Muhammadiyah sudah mulai melangkah terus maju, memiliki stasiun Televisi sendiri walau masih kecil, memiliki bermacam-macam Intansi, namun sayang tidak sedikit Amal Usaha Muhammadiyah di isi orang-orang non Muhammadiyah yang sama sekali tidak memiliki jiwa berdakwah, jiwa ingin berjuang di Muhammadiyah, mereka hanya “nunut” istilah jawanya. Bahkan tidak sedikit mereka justru berbuat “nakal” sehingga mencemarkan nama Muhammadiyah itu sendiri. Dan tidak sedikit pula warga Muhammadiyah memilih bekerja di Non Amal usaha Muhamadiyah, karena tidak adanya tempat untuk mereka, sehingga justru memajukan Intansi non Amal usaha Muhammadiyah. Namun mereka tetap gigih memperjuangkan Muhammadiyah.

Pentingnya berwirausaha

Mari sejenak kita masuk ke pintu ajaib, menuju Kauman Yogyakarta jaman Mbah Dahlan, apa perkerjaan mbah Dahlan ?
Berdagang, seperti Rasulullah SAW, sukses dalam berdagang. Begitu juga Mbah dahlan, dalam menjalankan Organisasinya Mbah kita ini memakai uang sendiri bahkan tabungan keluarga, dmi lancarnya dakwah perjuangan Muhammadiyah. Mbah Dahlan mengajari kita dengan berdagang atau berwirausaha kita akan lebih lancar dalam menggerakkan persyarikatan, karena kita mengatur sendiri waktu yang kita miliki, tidak terikat dengan Pak Bos.

Generasi muda Muhammadiyah perlu ditanamkan wawasan kewirausahaan agar mampu memikirkan ide mendirikan sebuah usaa selain untuk kemaslahatan diri sendiri, orang lain, juga untuk Persyarikatan. Kita tidak perlu tergantung dengan lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah, kita harus belajar mandiri. Bukankah Muhammadiyah sendiri juga mandiri ? memiliki banyak Sekolah Dasar, Madrasah, Sekolah menengah Kejuruan maupun menengah atas, Universitas yang tidak kalah majunya dengan universitas lain, Muhammadiyah memiliki itu semua dari Persyarikatan sendiri, dari warga-warga Muhammadiyah yang berjuang mendirikannya, bantuan dari para warganya sendiri, tidak meminta bantuan ke Pemerintah pusat. Muhammadiyah telah menunjukkan bahwa kita mampu melakukannya! Dan faktanya Organisasi Islam di dunia yang memiliki banyak Instansi dan Amal Usaha adalah Muhammadiyah.

Menciptakan generasi cerdas untuk Muhammadiyah

Mari sekali lagi kita ke Kauman Yogyakarta setting jaman Mbah Dahlan, Mbah Dahlan tidak melarang murid-muridnya belajar ke orang-orang asing bahkan kafir, kita menyerap ilmu yang bermanfaat dan mempraktekannya di persyarikatan sehingga bisa maju seperti orang asing.
Tidak ada salahnya generasi muda sekolah tinggi hingga ke Eropa, Rusia, bahkan Amerika, menuntut ilmu ke orang-orang jenius dunia mncontohnya kemudian membawanya ke Muhammadiyah utnuk memajukannya. Jadi dikemudian hari jika Muhammadiyah sudah memiliki orang-orang jenisu tersendiri kita tidak perlu jauh-jauh sekolah ke luar negeri, karena di Muhammadiyah sendiri punya. Kita tidak perlu membayar mahal intansi orang lain, kita membayar ke persyarikatan sendiri untuk menumbuh kembangkan Amal usaha Muhammadiyah itu sendiri.

Sangat penting sekali Muhammadiyah memiliki berbagai profesi jenius didalamnya, sehingga tidak perlu bergantung ke pihak-pihak asing ketika persyarikatan sendiri mampu membuatnya, generasi muda Muhammadiyah harus mulai bagaimana membuat handphone sendiri, mobil sendiri, pesawat sendiri,  televisi sendiri, film sendiri dan lain-lainnya. Mustahilkah? Tidak, contoh sudah ada, bagaimana dari dusun kecil Kauman Yogyakarta Muhammadiyah bisa berkembang pesat dengan besarnya, itu menunjukkan bahwa kita mampu! Mampu melakukannya. Dan yang harus selalu diingat tujuan utama Muhammadiyah bukanlah mengejar dunia saja, akhirnya yang diutamakan, kebanggaan yang dimiliki Muhammadiyah bukan dilihat dari banyaknya berbagai Amal usaha Muhammadiyah yang tersebar diseluruh penjuru nusantara, tapi kebanggaan Muhammadiyah itu terletak sampai dimana perjuangan dakwah Muhammadiyah yang bertujuan mengembalikan umat ke Islam yang sebenarnya, memurnikan ajaran Islam yang tercampur aduk dengan berbagai aliran yang menyimpang.

Membangun tehnologi kreatif di Muhammadiyah

Sekarang adalah eranya tehnologi berbasis Internet, Persyarikatan harus mulai memikirkan membangun wadah Tehnologi kreatif yang didalamnya berisi generasi-generasi Muda Muhammadiyah dari berbagai penjuru nusantara, tujuannya apa? Saling bertukar ide kemudian membantu mengembangkannya, industri kreatif ini harus di isi generasi Muda yang memiliki berbagai macam keahlihan, contohnya Programer, Editor, animator, dan lain sebagainya. Apakah kita tidak pengen Muhammadiyah punya jejaring sosial sendiri ? mesin pencari sendiri ? film animasi sendiri? Punya aplikasi mesengger sendiri yang terkhusus untuk warga Muhammadiyah berkomunikasi secara murah, dan memiliki lainnya. Kita mungkin sudah ketinggalan jauh dengan Mark zuckerberg dan lain sebagainya, namun tidak ada yang mustahil bagi kita menyalipnya, tidak dipungkiri inspirasi datangnya juga dari mereka, karena pada dasarnya mereka yang sudah sukses juga terinspirasi dari para terdahulunya. Apakah kita lupa? Kontributor ilmu pengetahuan dunia berasal dari para Ilmuwan – ilmuwan Islam? Kenapa kita tidak terinspirasi, memepalajri, dan mengembangkannya. Justru kereka yang non muslim mempelajarinya. Karena mandset pikiran kita pada umumnya adalah suka dengan Instant.

Waktunya berubah dan Move on

Bagi Generasi muda Muhammadiyah sendiri sudah waktunya kita berpikir lebih tinggi dan luas, walau telah berada dibarisan belakang, tapi tidak ada yang namanya kata terlambat. Benahi pola pikir dan benahi niat utama kita, bahwa apa yang akan kita kerjakan semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT, memperjuangkan Islam melalui gerakan persyarikatan Muhammadiyah. Islam adalah agama Rahmatalil’alamin, merahmati seluruh alam, bersama Muhammadiyah kita menunjukkan bahwa Islam mengayomi umat manusia, bersama Muhammadiyah kita tunjukkan bahwa kita tidak kalah dengan yang lain, bermuhammadiyah bukan untuk berbangga diri namun untuk keteguhan, kekompakan, kerjasama karena tanpa bersatu sangat sulit sekali dalam memperjuangkan Islam itu sendiri.

Saatnya Persyarikatan Muhammadiyah bergerak lebih luas, 100 langkah lebih maju, lebih didepan,  menunjukkan bahwa Muhammadiyah mampu melakukan apapun, Islam adalah Maju, Islam tidak hanya seperta merta pandai ngaji dan sebagainya, namun umat Islam tidak kalah bersaing dalam hal, tehnologi modern dan lainnya. Muhammadiyah adalah gerakan besar yang membawa bendera Islam, Muhammadiyah adalah sebuah kereta, pesawat, kapal, pesawat ulaang aling yang didalamnya berisi bermacam-macam gerakan yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat dan memilik satu tujuan utama, menegakkan Islam dan memperjuangkannya! Allahu Akbar!



muktamar47
Muhammadiyah Gerakanku,
Sang Surya tetap Bersinar, Syahadat Dua Melingkar, Warna yang Hijau Berseri, Membuatku Rela Hati.
Ya Allah Tuhan Rabbiku, Muhammad Junjunganku, Al Islam Agamaku, Muhammadiyah Gerakanku.
Di Timur fajar Cerah Gemerlapan, Mengusir kabut hitam, menggugah kaum muslimin, tinggalkan peraduan, lihatlah matahari telah tinggi, di Ufuk Timur Sana, Seruan ilahi Rabbi Sami’na Wa’atho’na



sumber gambar : google

About D | Ichwan Media

Kami adalah Insha Allah para pemuda yang semangat berfastabihul Khoirot

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2013 Aktivis Muda Muhammadiyah™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.